Langsung ke konten utama

Pertama Untuk Kesekian Kalinya

Assalamu'alaikum

Hai.... Aku sedikit kikuk untuk menulis, entah karena sudah lama sekali atau memang akunya yang tidak pandai untuk menulis, entahlah.

Blog ini sudah lama aku buat, jauh sekali sejak aku kuliah, rencana awalnya blog ini akan terus berjalan sampai sekarang, tapi karena tidak pd dengan tulisan sendiri akhirnya selalu saja dihapus.

Sampailah pada perkembangan zaman ini aku kembali teringat tentang blog ini dan akan aku ulang kembali cerita yang dahulu kalanya terputuskan oleh waktu.

Kenapa?

Itulah pentingnya, dahulu kala aku sibuk dengan dunia pekerjaan yang melelahkan itu, menguras fikiran, tenaga dan hatiku. Sekarang semua itu telah aku putuskan dan telah diputuskan aku menghentikannya disaat Allah mengizinkanku dan dengan tangan-Nya juga aku tertolongkan untuk keluar dari situasi lingkungan yang menyiksa itu.

Aku melahirkan seorang buah hati nan cantik jelita, seorang perempuan yang InsyaAllah anak Sholehah.

Anakku sayang Aisyah Humaira, membuat hari-hari dalam waktu kehidupanku berubah setiap detiknya begitu bahagia melihatnya. Entah apa karena perasaan aku saja yang baru menjadi seorang ibu, atau memang itu dirasakan oleh setiap ibu yang baru melahirkan, perasaan Bahagia berkecamuk di dalam hatiku.

Waktuku hanya sibuk menyaksikan perkembangannya yang terasa begitu menakjubkan. Dari saat dia lahir sampai sekarang memasuki umurnya yang 6 bulan ini, Aisyah sudah begitu aktif dan sangat manis.

Aisyah adalah anakku yang pertama, tidak banyak yang aku tahu harus berbuat apa, tapi ibuku tersayang selalu membantuku dan mengajariku dengan sabar.

Aku sangat mencintai ibuku, saat-saat beginilah aku merasa begitu dekat dengan kedua orang tuaku, aku melihat wajah ibu yang sudah terlihat semakin tua begitu juga dengan ayahku.

Teringatku akan dulu saat aku bekerja tidak pernah ada waktu untuk bersama, kadang pada waktu kebersamaan itu terjadi, aku hanya sibuk membicarakan masalah dalam pekerjaanku, dan mereka selalu sabar memberi aku nasehat dan membimbingku agar aku tidak salah berucap dan tidak salah dalam mengambil keputusan.

Kedua orang tuaku termasuk orang yang begitu sabar, banyak hal yang terjadi di dalam setiap perjalanan hidupnya dan keduanya selalu tabah menjalaninya, begitu juga yang diajarkannya kepada anak-anakanya. Hal itu akan menjadi contoh untukku dalam mendidik anak-anakku nanti.

Pertama untuk kesekian kalinya itulah judul awal dari blogku ini, karena dari awal aku membuat blog ini selalu aja ada kata-kata pertamanya. Ya blog ini selalu saja berubah-ubah topik dan tema, karena itu juga selalu aja ada kata pertamanya dan ini adalah untuk yang kesekian kalinya dan untuk yang terkahir kalinya. InsyaAllah blog ini bisa bertahan oleh waktu dan kerasnya dunia.

Dilihat dari teman-teman aku yang sudah dahulu kala membuat blog. Blog mereka sudah terlihat begitu bagus dan juga sudah menghasilkan uang dari blog tersebut dan aku baru aja awal pertama, sangat disayangkan sekali bukan.

Banyak juga dari sekian banyak orang tidak tahu tentang membuat blog dan tidak tahu jika dari blog bisa menghasilkan uang. Terlihat dari zaman yang begitu rumit ini dari seorang blogger sekarang sudah menjadi seorang youtuber dan dari keduanya itu sudah bisa menghasilkan uang.

Dan sekarang adalah giliranku.

Bagaimana denganmu?

Oke, segitu dulu dariku dari yang pertama untuk yang kesekian kalinya ini, tidak terlalu begitu bermanfaat but it's okey.

Wa'alaikumussalam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Pertama Jadi Seorang Ibu

Tepatnya tanggal 28 November 2019, aku melahirkan seorang putri pada hari Rabu, jam enam lewat lima belas menit, yang kemudiannya aku beri nama Aisyah Humaira. Senyum merekah keluar dari bibirku tatkala aku memeluk tubuhnya yang mungil dengan berat 3 kilogram dan tinggi 50 centimeter. Aku memeluknya dan menciumi pipinya. Waktu itu matanya tertutup, kulitnya putih dengan rona kemerah-merahan. Ku amati wajahnya lekat, "nak, kamu mirip siapa?" Tanyaku sendiri sambil melihat tubuh putriku dari wajah sampai ke kaki mungilnya. Ya dia mirip sekali dengan ayahnya yaitu suamiku tercinta. Aku sangat bersyukur karena dengan usaha dan kekuatanku sehari semalam, akhirnya aku bisa melahirkan putriku dengan normal tanpa operasi. Dan itupun rasanya waaaw luar biasa, dan melihat wajah putriku yang aku lahirkan rasanya jadi tambah waw waw luar biasa. Alhamdulillah. Menjadi seorang ibu untuk pertama kalinya, aku tidak tau harus melakukan apa, dan aku sangat bersyukur karena aku mem...

Arti Nama Putriku Aisyah Humaira

Assalamu'alaikum Saat kandunganku berumur 8 bulan, keluarga aku dan suami mulai menanyakan siapa nama anakku nanti setelah lahir. Pertama aku dan suami menjawabnya 'belum tau' karena kami belum tau juga jenis kelamin dari bayi yang berada dalam kandunganku ini. Karena aku dan suami ingin mendapatkan kejutan nanti saat melahirkan. Tapi karena aku yang mulai merasakan sakit-sakitan saat jalan 8 bulan itu, akhirnya kami memutuskan untuk berkonsultasi ke dokter kandungan. Di dokter kandungan pastilah pemeriksaannya langsung menggunakan USG yang waktu itu aku diperiksa dengan USG 4 dimensi. Hingga aku dan suami mengetahui kalau anak kami berjenis kelamin perempuan. Setelah mengetahuinya aku dan suami mulai mencari-cari nama anak perempuan. Entah mengapa setiap kali suamiku mendengarkan ceramah di mesjid dan di saluran televisi selalu mendengar nama Aisyah. Hingga suamiku jadi tertarik dengan nama Aisyah tersebut. Apalagi Aisyah adalah nama yang islami, istri dari Rasulu...

Membayar Fidyah-Apa itu Fidyah

Puasa di bulan Ramadhan merupakan ibadah yang wajib hukumnya bagi setiap umat islam. Kecuali pada mereka yang tidak mampu. Orang sakit, orang yang sedang bepergian jauh, wanita hamil, wanita menyusui dan orang yang sedang bekerja berat diperbolehkan untuk tidak melaksanakan ibadah puasa. Namun bagi mereka yang tidak bisa melakukan ibadah puasa tersebut harus mngganti atau qadha di hari yang lain atau membayar fidyah. Syeikh 'Athiyah Saqar mengatakan bahwa seseorang yang sedang hamil dan menyusui apabila mengkhawatirkan dirinya jika dia berpuasa atau mengkhawatirkan terhadap anaknya maka Ibnu Umar, Ibnu Abbas berpendapat bahwa keduanya boleh tidak berpuasa dan hendaklah mengeluarkan fidyah serta tidak perlu mengqodho puasanya sama seperti seorang yang sudah tua renta. Adapun Para ulama Syafi'i mengatakan bahwa seorang yang hamil dan menyusui apabila khawatir dengan puasanya akan membawa celaka dan dia dalam keadaan tidak menyanggupinya baik kekhawatiran terhadap diri dan an...